Sebuah studi terbaru telah mengungkapkan bahwa masalah tidur dapat berhubungan dengan gangguan hiperaktivitas dan perhatian (ADHD) pada orang dewasa. Penelitian ini menunjukkan bahwa kesulitan tidur seperti insomnia, tidur terlalu lama, dan tidur tidak nyenyak bisa menjadi gejala atau konsekuensi dari ADHD pada orang dewasa.
ADHD adalah gangguan neurobehavioral yang umumnya didiagnosis pada anak-anak, namun dapat terus berlanjut hingga masa dewasa. Gejalanya meliputi hiperaktivitas, impulsivitas, dan kesulitan berkonsentrasi. Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa gangguan tidur juga dapat menjadi bagian dari spektrum gejala ADHD pada orang dewasa.
Studi ini melibatkan sekitar 3.000 orang dewasa yang didiagnosis dengan ADHD. Mereka diminta untuk melaporkan pola tidur mereka selama sebulan terakhir. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka mengalami masalah tidur seperti insomnia, kesulitan tidur, dan tidur tidak nyenyak. Hal ini menunjukkan bahwa gangguan tidur bisa menjadi gejala tambahan dari ADHD pada orang dewasa.
Para peneliti juga menemukan bahwa orang dewasa dengan ADHD yang mengalami masalah tidur memiliki tingkat keparahan gejala ADHD yang lebih tinggi daripada mereka yang tidur dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa masalah tidur dapat memperburuk gejala ADHD pada orang dewasa.
Untuk itu, penting bagi orang dewasa yang mengalami ADHD untuk memperhatikan pola tidur mereka dan mencari bantuan jika mengalami masalah tidur. Konsultasikan dengan dokter atau ahli tidur untuk mendapatkan saran dan pengobatan yang sesuai. Dengan menjaga kualitas tidur, gejala ADHD pada orang dewasa dapat dikelola dengan lebih baik.
Studi ini memberikan wawasan baru tentang hubungan antara masalah tidur dengan ADHD pada orang dewasa. Dengan memahami hubungan ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup bagi orang dewasa yang mengalami gangguan tidur dan ADHD.