Penyebab perempuan lebih berisiko terserang migrain

bugar Jun 15, 2024

Migrain merupakan salah satu jenis sakit kepala yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang. Penyakit ini lebih sering menyerang perempuan daripada laki-laki. Menurut penelitian, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perempuan lebih berisiko terserang migrain.

Salah satu faktor penyebab perempuan lebih rentan terserang migrain adalah perubahan hormon. Hormon estrogen yang berubah-ubah selama siklus menstruasi dapat memicu timbulnya migrain pada beberapa wanita. Wanita yang mengalami migrain seringkali merasakan sakit kepala yang hebat sebelum atau selama menstruasi. Hormon juga dapat memengaruhi sensitivitas saraf otak yang berperan dalam timbulnya rasa sakit pada migrain.

Selain itu, faktor genetik juga menjadi penyebab perempuan lebih berisiko terserang migrain. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat migrain, maka kemungkinan besar anak perempuan juga akan mengalami migrain. Gen-gen tertentu yang diwariskan dari orang tua dapat memengaruhi kerentanan seseorang terhadap migrain.

Selain faktor hormon dan genetik, gaya hidup juga dapat memengaruhi risiko terkena migrain pada perempuan. Pola makan yang tidak sehat, kurangnya olahraga, kurang tidur, stres, dan konsumsi alkohol dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami migrain. Perempuan yang sering mengalami stres atau kelelahan juga lebih rentan terkena migrain.

Untuk mengurangi risiko terserang migrain, perempuan perlu menjaga pola makan yang sehat, rutin berolahraga, cukup istirahat, dan mengelola stres dengan baik. Jika mengalami serangan migrain, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan menjaga kesehatan dan mengelola faktor risiko dengan baik, perempuan dapat mengurangi kemungkinan terserang migrain dan dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman.