Penetapan Reyog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014 menjadi kabar gembira bagi masyarakat Ponorogo dan pecinta seni tradisional Indonesia. Reyog sendiri merupakan tarian tradisional yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, yang memiliki keunikan dan keindahan tersendiri.
Dengan penetapan tersebut, Reyog Ponorogo semakin dikenal luas oleh masyarakat Indonesia maupun mancanegara. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan seni tradisional Indonesia yang kaya akan makna dan filosofi.
Tarian Reyog sendiri merupakan pertunjukan seni yang melibatkan beberapa penari yang menggunakan topeng hewan sebagai atributnya. Penari-penari tersebut menari dengan gerakan yang energik dan lincah, disertai dengan irama musik yang mengiringi. Selain itu, dalam pertunjukan Reyog juga terdapat tokoh-tokoh tertentu seperti Warok dan Gemblak yang menambah keseruan dari pertunjukan ini.
Dengan keunikan tersebut, Reyog Ponorogo menjadi salah satu daya tarik wisata budaya di Ponorogo. Banyak wisatawan yang tertarik untuk menyaksikan pertunjukan Reyog ini langsung di tempat asalnya. Selain itu, Reyog juga sering ditampilkan dalam berbagai acara seni dan budaya di berbagai daerah, sehingga semakin banyak orang yang dapat menikmati keindahan dari tarian tradisional ini.
Selain sebagai daya tarik wisata, penetapan Reyog Ponorogo sebagai WBTB juga memiliki makna yang lebih dalam. Hal ini menunjukkan bahwa seni tradisional Indonesia memiliki nilai yang tinggi dan harus dilestarikan agar tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Dengan demikian, masyarakat Ponorogo dan seluruh Indonesia harus berperan aktif dalam melestarikan dan mengembangkan seni tradisional seperti Reyog ini.
Dengan demikian, penetapan Reyog Ponorogo sebagai WBTB bukan hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan atas kekayaan seni tradisional Indonesia. Semoga keberadaan Reyog Ponorogo dapat terus dilestarikan dan menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia.