Sebuah klaim kontroversial baru-baru ini telah menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat Indonesia. Seorang pakar kesehatan telah membantah klaim bahwa kemasan air minum dalam kemasan AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) yang terbuat dari polikarbonat dapat menyebabkan anak mengalami gangguan autis.
Klaim ini pertama kali muncul dari sebuah artikel yang beredar di media sosial, yang menyebutkan bahwa zat kimia yang terdapat dalam polikarbonat dapat merusak sistem saraf anak dan menyebabkan gangguan perkembangan otak, termasuk autisme. Namun, pakar kesehatan yang telah meneliti klaim ini memastikan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.
Menurut Dr. Siti Nurhayati, seorang pakar kesehatan anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, klaim bahwa kemasan AMDK berbahan polikarbonat dapat menyebabkan autisme tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. “Tidak ada penelitian yang menyatakan bahwa polikarbonat memiliki efek negatif pada perkembangan otak anak atau dapat menyebabkan gangguan autis,” ujarnya.
Dr. Siti juga menambahkan bahwa autis merupakan gangguan perkembangan yang kompleks dan multifaktorial, yang tidak dapat disebabkan oleh satu faktor saja. “Autisme biasanya disebabkan oleh kombinasi genetik dan faktor lingkungan, bukan hanya dari satu bahan kimia dalam kemasan air minum,” tambahnya.
Pada akhirnya, penting bagi masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan klaim yang tidak didukung oleh bukti ilmiah yang valid. Sebaiknya, kita selalu memeriksa dan memverifikasi informasi sebelum mempercayainya, terutama dalam hal kesehatan dan keamanan. Semoga artikel ini dapat membantu masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial.