Menbud (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) Indonesia, Nadiem Makarim, baru-baru ini mengumumkan bahwa rendang telah didaftarkan untuk pengakuan global oleh UNESCO. Rendang, masakan tradisional Indonesia yang terkenal di seluruh dunia, diharapkan dapat menjadi warisan budaya tak benda yang diakui oleh organisasi PBB ini.
Proses pendaftaran rendang ke UNESCO dimulai pada bulan Februari tahun ini, dan sejak saat itu tim ahli telah bekerja keras untuk menyusun berkas yang lengkap dan komprehensif. Rendang dipilih karena tidak hanya sebagai masakan yang lezat dan khas dari Indonesia, tetapi juga karena nilai-nilai budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya.
Rendang merupakan masakan yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, dan telah menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Minang. Proses memasak rendang membutuhkan waktu yang cukup lama dan melibatkan berbagai bumbu dan rempah-rempah tradisional. Selain itu, rendang juga sering kali disajikan dalam berbagai acara adat dan upacara keagamaan, sehingga menjadi simbol penting dalam kehidupan masyarakat Minang.
Pendaftaran rendang ke UNESCO diharapkan dapat memberikan pengakuan global terhadap kekayaan budaya Indonesia, serta melindungi warisan budaya ini dari ancaman modernisasi dan globalisasi. Selain itu, pengakuan ini juga diharapkan dapat meningkatkan citra Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi yang beragam.
Menbud Nadiem Makarim mengatakan bahwa pendaftaran rendang ke UNESCO merupakan langkah yang penting dalam upaya pelestarian dan promosi warisan budaya Indonesia. Ia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mendukung upaya ini dengan menjaga dan mempromosikan rendang sebagai salah satu kekayaan budaya yang patut dibanggakan.
Dengan pendaftaran rendang ke UNESCO, diharapkan bahwa masakan tradisional Indonesia ini dapat terus hidup dan berkembang, serta menjadi bagian penting dari identitas budaya bangsa Indonesia. Semoga rendang segera mendapatkan pengakuan global yang layak, dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk menjaga dan mempromosikan warisan budaya Indonesia.