Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar) diharapkan dapat membuat “blue print” bagi desa-desa yang telah meraih penghargaan dunia. Hal ini menjadi penting karena desa-desa yang telah meraih penghargaan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya untuk meningkatkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif mereka.
Desa-desa yang telah meraih penghargaan dunia, seperti Desa Ubud di Bali atau Desa Toraja di Sulawesi, telah berhasil memanfaatkan potensi alam dan budaya yang dimiliki untuk menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Keberhasilan mereka tidak terlepas dari peran Kemenpar dalam memberikan dukungan dan bimbingan kepada mereka.
Dengan adanya “blue print” dari Kemenpar, desa-desa lain yang memiliki potensi serupa dapat belajar dan mengikuti langkah-langkah yang telah terbukti berhasil. Selain itu, “blue print” juga dapat menjadi panduan bagi pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah mereka.
Selain itu, Kemenpar juga diharapkan dapat terus memberikan dukungan dan bimbingan kepada desa-desa yang sedang dalam proses pengembangan. Hal ini dapat membantu desa-desa tersebut untuk mencapai potensi maksimal mereka dan meraih penghargaan dunia seperti desa-desa yang telah sukses sebelumnya.
Dengan adanya “blue print” dari Kemenpar, diharapkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat setempat. Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan citra Indonesia di mata dunia sebagai destinasi wisata yang unik dan menarik.