IDAI: Pertusis di Indonesia banyak yang tidak terdata

bugar Aug 23, 2024

Pertusis, atau yang lebih dikenal sebagai batuk rejan, merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak dan dapat menyebabkan batuk yang parah, bahkan bisa berujung pada komplikasi serius seperti pneumonia atau kejang.

Meskipun pertusis merupakan penyakit yang cukup umum, namun sayangnya banyak kasus pertusis di Indonesia tidak terdata dengan baik. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melaporkan kasus penyakit, hingga keterbatasan sistem pelaporan yang ada.

Institut Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebagai organisasi profesi yang peduli terhadap kesehatan anak-anak di Indonesia, sangat prihatin dengan kondisi ini. IDAI menyadari bahwa data yang akurat dan lengkap mengenai kasus pertusis sangatlah penting untuk dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Dalam upaya untuk meningkatkan pelaporan kasus pertusis, IDAI terus melakukan sosialisasi kepada para tenaga kesehatan, terutama dokter anak, untuk dapat lebih peka dalam mengenali gejala-gejala pertusis dan melaporkan setiap kasus yang mereka temui. Selain itu, IDAI juga berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi sebagai salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran pertusis.

IDAI juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan sistem pelaporan penyakit menular, termasuk pertusis, agar data yang terkumpul lebih akurat dan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan kebijakan yang lebih efektif dalam menangani masalah kesehatan ini.

Dengan adanya upaya bersama antara IDAI, tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan kasus pertusis di Indonesia dapat terdata dengan baik dan penyebarannya dapat diminimalisir. Kesehatan anak-anak adalah tanggung jawab bersama, dan kita semua perlu berperan aktif dalam menjaga mereka dari penyakit-penyakit yang dapat membahayakan nyawa. Semoga dengan kesadaran dan kerjasama yang baik, kita dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan kuat di masa depan.