Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah menemukan potongan virus flu burung dalam sampel susu pasteurisasi yang diimpor dari Indonesia. Temuan ini menimbulkan kekhawatiran besar terhadap keamanan produk susu yang berasal dari Indonesia.
Virus flu burung, juga dikenal sebagai virus avian influenza, merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia dan hewan. Penularan virus ini dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau melalui konsumsi produk hewan yang terinfeksi.
Susu pasteurisasi adalah salah satu produk susu yang telah melalui proses pemanasan untuk membunuh bakteri dan virus yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia. Namun, temuan virus flu burung dalam sampel susu pasteurisasi menunjukkan bahwa proses pasteurisasi tidak sepenuhnya efektif dalam menghilangkan virus tersebut.
Kementerian Kesehatan Indonesia telah memberikan tanggapan terhadap temuan ini dengan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap pabrik susu yang memproduksi produk tersebut. Mereka juga telah mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi produk susu yang berasal dari pabrik tersebut sampai hasil investigasi selesai.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, Dr. Stephen Hahn, menyatakan bahwa temuan ini menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap produk susu yang diimpor dari Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antar negara dalam mengatasi masalah keamanan pangan yang melintasi batas-batas negara.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Penny K. Lukito, mengaku prihatin dengan temuan ini dan berjanji akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan produk susu yang dihasilkan di Indonesia. Ia juga mengimbau kepada produsen susu untuk meningkatkan standar keamanan pangan dalam proses produksi mereka.
Diharapkan dengan adanya temuan ini, pemerintah Indonesia dapat meningkatkan pengawasan terhadap industri susu dan memastikan bahwa produk susu yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. Kepedulian terhadap keamanan pangan harus menjadi prioritas utama dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat.