Dalam pidato terakhirnya sebagai Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, mengungkapkan isi hatinya yang penuh perasaan kepada seluruh rakyat Indonesia. Pidato tersebut disampaikan pada 20 Oktober 2019 di depan ribuan pendukungnya di Monas, Jakarta.
Dalam pidato tersebut, Jokowi tidak hanya mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukungnya selama lima tahun memimpin negara ini, tetapi juga menyampaikan harapannya untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Jokowi mengatakan bahwa ia telah berusaha sebaik mungkin untuk menjalankan tugasnya sebagai Presiden dan mengabdi kepada rakyat Indonesia.
Namun, di balik kata-kata yang diucapkannya, terdapat perasaan yang mendalam dari hati Jokowi. Ia mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas segala pencapaian yang telah diraih selama kepemimpinannya. Namun, Jokowi juga mengakui bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing di kancah global.
Selain itu, Jokowi juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi oleh Indonesia, seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, dan korupsi. Ia menegaskan pentingnya kerja sama dan solidaritas seluruh rakyat Indonesia dalam menghadapi tantangan tersebut. Jokowi juga menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada.
Dalam pidato terakhirnya, Jokowi juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus mendukung pemerintah yang baru dan bekerja sama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Ia berharap agar semangat gotong royong dan kebersamaan tetap terjaga di tengah perbedaan pendapat dan pandangan.
Di balik kata-kata yang diucapkannya, terlihat jelas bahwa Jokowi adalah seorang pemimpin yang memiliki hati yang tulus dan peduli terhadap rakyatnya. Pidato terakhirnya tersebut mencerminkan kesetiaan dan dedikasi Jokowi dalam menjalankan tugasnya sebagai Presiden, serta harapannya untuk melihat Indonesia yang lebih maju dan sejahtera di masa depan.