Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi

bugar Jun 17, 2024

Ahli Bantah Makan Daging Kambing Tingkatkan Risiko Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia. Penyakit ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang, termasuk pola makan.

Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa konsumsi daging merah, termasuk daging kambing, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi. Hal ini disebabkan oleh kandungan lemak jenuh dan kolesterol tinggi yang terdapat dalam daging merah. Namun, ahli gizi dan kesehatan masyarakat di Indonesia membantah anggapan tersebut.

Menurut mereka, konsumsi daging kambing tidak secara langsung meningkatkan risiko hipertensi jika dikonsumsi dengan jumlah yang moderat dan seimbang. Daging kambing mengandung protein tinggi yang penting untuk pembentukan otot dan menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, daging kambing juga mengandung zat besi, seng, dan vitamin B kompleks yang penting untuk kesehatan tubuh.

Namun, ahli menganjurkan untuk mengonsumsi daging kambing dengan porsi yang tepat dan dipadukan dengan sayuran, buah-buahan, dan sumber karbohidrat yang sehat. Mengurangi konsumsi daging merah dan menggantinya dengan sumber protein nabati seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko hipertensi.

Sebagai masyarakat Indonesia yang gemar mengonsumsi daging kambing, penting bagi kita untuk memperhatikan pola makan yang sehat dan seimbang. Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter jika Anda memiliki riwayat keluarga penyakit jantung atau masalah kesehatan lainnya. Dengan pola makan yang sehat dan gaya hidup yang aktif, kita dapat mencegah risiko hipertensi dan menjaga kesehatan jantung kita.